Selasa, 23 Desember 2014
CIRI-CIRI KEMANDIRIAN
Orang yang mempunyai sikap mandiri akan dapat menemukan
sendiri apa yang harus dilakukan, menentukan dalam memilih
kemungkinan-kemungkinan dari hasil perbuatan dan dapat menyelesaikan sendiri
masalah-masalahnya tanpa mengharapkan
bantuan orang lain. Begitu juga dalam kemandirian anak, tentunya tidak akan
terlepas faktor-faktor dan ciri-ciri yang menandainya bahwa seorang anak sudah
bisa dikatakan mandiri atau belum.
Label:Kemandirian | 0
komentar
Senin, 22 Desember 2014
MATEMATIKA SEKOLAH
Matematika yang diajarkan dijenjang sekolah yaitu Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas disebut matematika sekolah. Menurut
Dimyati (Uno,
2008: 126), matematika merupakan salah satu jenis dari materi ilmu. Keenam
jenis materi ilmu tersebut adalah matematika, fisika, bioligi, psikologi,
ilmu-imu sosial dan linguistik. Dikarenakan kedudukan matematika sebagai salah
satu jenis materi ilmu, maka matematika salah satu disiplin ilmu yang
dipelajari di lembaga pendidikan. Bidang studi matematika yang diajarkan pada
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) mencakup tiga cabang, yaitu aritmetika,
aljabar dan geometri.
Label:matematika | 0
komentar
PENGERTIAN GEOMETRI
Menurut Wright (2002: 181), Geometri adalah ilmu yang
mempelajari tentang sifat-sifat, pengukuran-pengukuran, dan hubungan-hubungan
titik, garis, bidang dan bangun ruang. Sedangkan menurut Marhijanto (1999:
136), geometri adalah cabang matematika yang mempelajari tentang ilmu ukur.
Label:Geometri | 4
komentar
HAKIKAT MATEMATIKA
Berbicara
mengenai matematika, yang pertama kali terbayang dalam pikiran selalu tentang
bilangan, angka, simbol-simbol dan perhitungan yang dianggap rumit dan sulit.
Menurut Hamdani dkk (2008: 7), matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang
eksak tentang bilangan, penalaran logis, fakta-fakta kuantitatif dan masalah
tentang ruang dan bentuk yang terorganisasi secara sistematis dan memiliki
aturan-aturan yang ketat. Sedangkan menurut
Ruseffendi (1991: 261), matematika adalah ilmu tentang keteraturan, ilmu
tentang struktur
yang terorganisasi mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke aksioma atau postulat
dan akhirnya ke dalil.
Label:Hakikat,matematika | 0
komentar
HAKIKAT DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Sebelum
mempelajari matematika, kita harus mengetahui tentang hakekat matematika itu
sendiri. Hakekat matematika adalah menguraikan tentang apa itu matematika
sebenarnya, apakah matematika itu ilmu deduktif, ilmu induktif, simbul-simbul,
ilmu yang abstrak, dan sebagainya (Ruseffendi, 1991: 260).Tanpa mengetahui
hakekat matematika kita tidak dapat menentukan strategi belajar yang akan
digunakan dalam pembelajaran matematika.
Label:Hakikat,matematika,pembelajaran | 0
komentar
EVALUASI
Dalam pendidikan terjadi proses belajar
mengajar yang sistematis, yang terdiri dari banyak komponen. Masing-masing
komponen pengajaran tidak bersifat terpisah atau berjalan sendiri-sendiri, tetapi
harus berjalan secara teratur, saling bergantung dan berkesinambungan. Proses
belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi yang terjadi antara guru dan
siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.
Label:Evaluasi | 0
komentar
PILIHAN GANDA
Menurut
Endang Kurniawan dan Endah Mutaqimah (2009: 22), soal pilihan ganda merupakan
bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban
yang telah disedikan. Kontruksinya terdiri dari pokok soal dan pilihan jawaban.
Pilihan jawaban terdiri atas kunci dan pengecoh. Kunci jawaban harus merupakan
jawaban benar atau paling benar sedangkan pengecoh merupakan jawaban tidak
benar, namun daya jebaknya harus berfungsi, artinya siswa memungkinkan
memilihnya jika tidak menguasai materinya.
Label:PG | 0
komentar
TES BUATAN GURU
Tes
buatan guru adalah suatu tes yang disusun sendiri oleh guru yang akan
mempergunakan tes tersebut. Menurut Arifin (2011: 22) tes ini biasa diberikan
untuk ulangan harian (formatif), ulangan umum (sumatif), dan ujian sekolah.
Karena belum diuji cobakan taraf kesukaran item, taraf pembeda item, taraf
distraktor, taraf validitas tes, dan taraf reliabilitas tesnya maka belum
begitu meyakinkan.
Label:Tes | 0
komentar
TES
Istilah
tes berasal dari bahasa Prancis Kuno yaitu
“testum” yang berarti piring untuk menyisihkan logam mulia. Dalam bahasa
Indonesia tes diterjemahkan sebagai ujian atau percobaan. Di dalam kamus besar
bahasa Indonesia (KBBI) Daring, tes berarti ujian tertulis, lisan, atau
wawancara untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian
seseorang.
Label:Tes | 0
komentar
PENGERTIAN KEMANDIRIAN
Kemandirian berasal
dari kata “mandiri” yang mendapat awalan ke- dan akhiran –an yang berarti
”hal-hal atau keadaan yang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang
lain”.[1]
Kemandirian menurut Zakiah Daradjat adalah kecenderungan anak untuk melakukan
sesuatu yang diingini tanpa meminta tolong kepada orang lain.
Label:Kemandirian | 0
komentar
TEKNIK PENGUKURAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
Kemampuan
berpikir kritis seseorang dapat diketahui dengan pengkuran. Beberapa metode
pengukuran yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis
antara lain dengan pilihan pilihan anda atau dengan tes esai. Selain dengan
pengukuran di atas, kebiasaan berpikir kritis seseorang jiga dapat diukur
dengan skala likert (Mulyaningsih, 2011:41-42).
Label:berpikir,Kemampuan,kritis,Teknik | 0
komentar
KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS
Karakteristik
berpikir kritis
Berpikir
kritis mencakup seluruh proses mendapatkan, membandingkan, menganalisa,
mengevaluasi, internalisasi dan bertindak melampaui ilmu pengetahuan dan
nilai-nilai. Berpikir kritis bukan sekedar berpikir logis sebab berpikir kritis
harus memiliki keyakinan dalam nilai-nilai, dasar pemikiran dan percaya sebelum
didapatkan alasan yang logis dari padanya.
Label:berpikir,Karakteristik,kritis | 0
komentar
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
Kemampuan
seseorang dalam berpikir kritisdapat dikenali dari tingkah laku yang
diperlihatkannya selama proses berpikir. Untuk mengetahui kemapuan berpikir
kritis seseorang itu dapat kita hubungkan dengan indikatior – indikator
berpikir kritis yang dikemukakan beberapa ahli.
Label:berpikir,Kemampuan,kritis | 0
komentar
PENGERTIAN BERPIKIR KRITIS
Menurut
Ennis dalam Fisher (2009:4), berpikir kritis adalah pemikiran
yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti
dipercaya atau dilibatkan. Sedangkan Paul mengemukakan berpikir kritis adalah
mode berpikir mengenai hal, seubstansi atau masalah apa saja di mana si pemikir
meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur –
struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar – standar
intelektual padanya.
Definisi
berpikir kritis menurut Dewey yang dinamakannya sebagai berpikir reflektif dan
mendefinisikannya sebagai pertimbangan yang aktif, persistent (terus menerus), dan teliti mengenai sebuah keyakinan
atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja dipandang dari sudut alasan –
alasan yang mendukungnya dan kesimpulan – kesimpulan lanjutan yang menjadi
kecenderungannya(Fisher 2009:2).
Label:berpikir,Kemampuan,kritis | 0
komentar
Minggu, 21 Desember 2014
MOTIVASI
9 CARA MEMULAI HIDUP PENUH SEMANGAT
Alangkah indahnya jika setiap
kali akan beraktivitas diawali dengan senang dan riang. Tapi jangankan senang,
melihat kemacetan lalu lintas dan membayangkan deadline yang sudah di depan
mata akan membuat Anda lemas dan malas menyongsong hari baru. Apakah Anda
tahu cara mengawali hari Anda yang dapat mempengaruhi seluruh hari ini?
Cara-cara berikut mungkin bisa
membantu Anda memulai dengan penuh semangat.
Alangkah indahnya jika setiap
kali akan beraktivitas diawali dengan senang dan riang. Tapi jangankan senang,
melihat kemacetan lalu lintas dan membayangkan deadline yang sudah di depan
mata akan membuat Anda lemas dan malas menyongsong hari baru. Apakah Anda
tahu cara mengawali hari Anda yang dapat mempengaruhi seluruh hari ini?
Cara-cara berikut mungkin bisa
membantu Anda memulai dengan penuh semangat.
Label:MOTIVASI | 0
komentar
Jumat, 19 Desember 2014
PENGERTIAN BERPIKIR KRITIS
Menurut
Ennis dalam Fisher (2009:4), berpikir kritis adalah pemikiran
yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti
dipercaya atau dilibatkan. Sedangkan Paul mengemukakan berpikir kritis adalah
mode berpikir mengenai hal, seubstansi atau masalah apa saja di mana si pemikir
meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur –
struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar – standar
intelektual padanya.
Label:berpikir,kritis | 0
komentar
Kamis, 18 Desember 2014
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
Kemampuan
seseorang dalam berpikir kritisdapat dikenali dari tingkah laku yang
diperlihatkannya selama proses berpikir. Untuk mengetahui kemapuan berpikir
kritis seseorang itu dapat kita hubungkan dengan indikatior – indikator
berpikir kritis yang dikemukakan beberapa ahli.
Menurut
Facione dalam Haryani (2011:124)
mengemukakan ada enam kemampuan berpikir kritis yaitu:
Label:berpikir,Kemampuan | 1 komentar
Rabu, 17 Desember 2014
KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS
Berpikir
kritis mencakup seluruh proses mendapatkan, membandingkan, menganalisa,
mengevaluasi, internalisasi dan bertindak melampaui ilmu pengetahuan dan
nilai-nilai. Berpikir kritis bukan sekedar berpikir logis sebab berpikir kritis
harus memiliki keyakinan dalam nilai-nilai, dasar pemikiran dan percaya sebelum
didapatkan alasan yang logis dari padanya.
Label:berpikir,kritis | 0
komentar
Selasa, 16 Desember 2014
Membangun kemampuan berpikir kritis siswa
Setiap orang dapat belajar untuk berpikir dengan
kritis karena otak manusia secara konstan berusaha memahami pengalaman. Dalam
pencariannya yang terus – menerus akan makna, otak dengan tangkas menghubungkan
ide abstrak dengan konteksnya di dunia nyata. Otak menyenangi jenis hubungan
yang harus dilakukan oleh pemikir kritis karena hubungan semacam ini menghargai
bukti, meniliti asumsi, dan memeriksa bahasa dengna teliti.
Menurut Freire, pendidikan dengan paradima kritis
menempatkan peserta didik sebagai subjek. Bagi Freire, fitrah manusia sejati
adalah menjadi subjek bukan menjadi objek (Suyatno, 2009:4). Sedangkan Dewey
mendefinisikan berpikir kritis sebagai pertimbangan yang aktif, persisten (terum
menerus), dan teliti mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan yang
tidak ada pertimbangan dalam menerimanya dipandang dari sudut alasan – alasan
yang mendukungnya dan kesimpulan – kesimpulan lanjutan yang menjadi
kecenderungannya.
Label:berpikir,Kemampuan,kritis,membangun | 0
komentar
Teknik pengukuran kemampuan berpikir kritis
Kemampuan
berpikir kritis seseorang dapat diketahui dengan pengkuran. Beberapa metode
pengukuran yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis
antara lain dengan pilihan pilihan anda atau dengan tes esai. Selain dengan
pengukuran di atas, kebiasaan berpikir kritis seseorang jiga dapat diukur
dengan skala likert (Mulyaningsih, 2011:41-42).
Label:berpikir,kritis,Teknik | 0
komentar
Senin, 15 Desember 2014
Pengertian metode probing prompting
Metode
secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan
sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu (Sutikno, 2008:83-84).
Oleh
karena itu, metode mengajar dapat berarti alat yang merupakan perangkat atau
bagian dari suatu strategi pengajaran. Strategi pengajaran juga merupakan suatu
pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan. Jadi, cakupan strategi lebih
luas dibandingkan metode atau teknik dalam pengajaran (Kamsinah, 2008:103).
Sedangkan probing promptingmerupakan salah satu
teknik bertanya yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas. Probing promptingterdiri dari dua kata
yaitu probing dan prompting.
Menurut arti
kata, probing adalah menyelidiki dan
pemeriksaan, sementara prompting adalah
mendorong atau menuntun. Pembelajaran probing
prompting adalah pembelajaran dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang
sifatnya menuntun dan menggali gagasan siswa sehingga dapat melejitkan proses
berpikir yang mampu mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa dengan
pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya, siswa mengkonstruksi
konsep, prinsip, dan aturan menjadi pengetahuan baru, dan dengan demikian
pengetahuan baru tidak diberitahukan (Miftahul
Huda, 2013:281).
Probing question atau pertanyaan menggaliadalah
pertanyaan lanjutan yang akan mendorong siswa untuk lebih mendalami jawaban
terhadap pertanyaan sebelumnya. Prompting question atau pertanyaan mengarahkan atau
menuntun adal ah pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada siswa
dalam proses berpikir (Hasibuan, 2010:15).
Menurut M. Fahris dan Puput (2014:90) menyatakan bahwa, probing adalah menggali atau melacak,
dan prompting adalah mengarahkan atau
menuntun. Secara umum pembelajaran dengan menggunakan probing prompting adalah pembelajaran dengan cara
guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali
sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan baru yang sedang
dipelajari.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode probing prompting adalah salah satu cara untuk
meningkatkan berpikir kritis siswa dengan menggunakan pertanyaan – pertanyaan
yang dapat mengarahkan dan menggali pengetahuan siswa sehingga mampu mengaitkan pengetahuan yang sudah
didapat dengan pengetahuan yang akan dipelajari. Maka tugas seorang guru dalam
metode ini adalah memberikan pertanyaan yang dapat merangsang dan menuntun
siswa agar menjadi aktif bertanya dan berpikir kritis dalam menjawab.
Pembelajaran
probing prompting sangat erat
kaitannya dengan pertanyaan. Pertanyaan – pertanyaan yang dilontarkan pada saat
pembelajaran ini disebut probing question.
Probing question adalah pertanyaan
yang bersifat menggali untuk mendapatkan jawaban lebih dalam dari siswa yang
bermaksud untuk mengembangkan kualitas jawaban, sehingga jawaban berikutnya
lebih jelas, akurat, dan beralasan.
Probing question dapat
memotivasi siswa untuk mampu mencapai jawaban yang dituju. Selama proses
pencarian dan penemuan jawaban atas masalah tersebut, mereka berusaha
menghubungkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki dengan pertanyaan
yang akan dijawab (Miftahul Huda,
2013:281).
Menurut Megarati (2010:89), dari hasil observasi yang
dilakukan pada saat proses pembelajaran menggunakan teknik probing prompting mengungkapkan bahwa ketika siswa melakukan
diskusi kelompok terlihat siswa sudah aktif dan pada waktu mempresentasikan
hasil kelompoknya siswa sudah berani dan terlihat antusias untuk menjawabny.
Proses
tanya jawab dalam pembelajaran dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak
sehingga setiap siswa mau tidak mau harus berpartisipasi aktif. Siswa tidak
bisa menghindar dari proses pembelajaran, karena setiap saat ia bisa dilibatkan
dalam proses tanya jawab.
Berdasarkan
penelitian Priatna (Sudarti, 2008), proses probing
dapat mengaktifkan siswa dalam belajar yang penuh tantangan, sebab ia
menuntun konsentrasi dan keaktifan. Selanjutnya, perhatian siswa terhadap
pembelajaran yang sedang dipelajari cenderung lebih terjaga karena siswa selalu
mempersiapkan jawaban sebab mereka harus selalu siap jika tiba – tiba ditunjuk
oleh guru (Megarati,
2010:282).
Label:metode,probing,prompting | 1 komentar
Minggu, 14 Desember 2014
Pengertian Media Pembelajaran
Media
pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu media
dan pembelajaran,
sebelum memahami
media pembelajaran tersebut seyogyanya
kita pahami terlebih dahulu pengertian dari media itu
sendiri dan pengertian
dari
pembelajaran.
Menurut Basyiruddin, (2002, 11) Kata
media
berasal dari
bahasa latin yang berarti perantara atau pengantar. Media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Sedangkan menurut
AECT (Association of Education and Communication Teachnology), media
adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi (Uno 2010, 121).
Label:media,pembelajaran | 0
komentar
Sabtu, 13 Desember 2014
Fungsi Media Pembelajaran
Berdasarkan analisis media, media
pembelajaran memiliki tiga fungsi, yaitu:
1.
Media
pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar
Fungsi
media pembelajaran sebagai sumber belajar adalah fungsi utama media
pembelajaran. Sebagai sumber belajar, media pembelajaran berperan sebagai
penyalur, penyampai atau penghubung antara siswa dengan guru. Sehingga dapat
dikatakan bahwa media pembelajaran adalah “bahasanya guru” (Arsyad 2003, 56). Mudhoffir dalam Munadhi (2008, 37) menegaskan bahwa sumber belajar
dipahami sebagai segala macam sumber yang ada diluar diri seseorang (peserta
didik) dan memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.
Label:fungsi,media,pembelajaran | 0
komentar
Jumat, 12 Desember 2014
MULTI MEDIA BERBASIS KOMPUTER
Ariani dan Haryanto (2010, 1) menyatakan secara etimologi
multimedia berasal dari kata “multi” yang berarti banyak atau bermacam-macam,
dan “medium” berarti sesuatu yang diipakai untuk menyampaikan atau membawa
sesuatu. Multimedia adalah media
yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis,
gambar, foto, audio, video, dan animasi secara
terintegrasi. (Ariani dan Haryanto 2010, 25)
Label:komputer,multimedia | 0
komentar
KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Telah dikemukakan di muka bahwa, media
pembelajaran adalah bagian dari sistem instruksional (Munadhi 2008, 187). Berdasarkan komponen-komponen dari sistem
instruksional inilah kriteria pemilihan media dibentuk sesuai dengan
karakteristik siswa, tujuan pembelajaran, sifat bahan ajar, pengadaan media,
dan sifat pemanfaatan media. Di bawah ini penjelasan dari lima hal tersebut.
Label:Kriteria,media,pembelajaran | 0
komentar
Kamis, 11 Desember 2014
PENGERTIAN KOMPETENSI GURU SOSIAL
Menurut Mulyasa menjelaskan kompetensi adalah
perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.[1] Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia mengartikan
kompetensi adalah kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan sesuatu hal.[2]
Label:guru,kompetensi,profesi,sosial | 0
komentar
Rabu, 10 Desember 2014
INDIKATOR KOMPETENSI SOSIAL GURU
Indikator
kompetensi sosial guru
1. Membenatu
mengembangkan sikap positif pada diri murid
a. Membantu siswa untuk menyadari kekuatan dan kelemahan
diri sendiri
b. Membantu siswa untuk menumbuhkan kepercayaan diri
c. Membantu mengungkapkan buah pikiran dan perasaan siswa
d. Menunjukan sikap simpatik dan sensitif terhadap
kesulitan siswa
Label:guru,Indikator,kompetensi,sosial | 1 komentar
Selasa, 09 Desember 2014
PENGERTIAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Menurut Syamsu Yusuf, kreativitas dapat diartikan
sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru, atau kemampuan untuk
memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas
meliputi ciri-ciri kognitif (aptitude),
seperti kelancaran (fluence),
keluwesan (flexibility), keaslian,
elaborasi dan pemaknaan kembali dalam pemikiran, maupun ciri-ciri kognitif ,
seperti motivasi, sikap, rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan, dan
selalu ingin mencari pengalaman baru.[1]
Label:belajar,Kreativitas | 0
komentar
Senin, 08 Desember 2014
Keterkaitan antara kompetensi sosial guru terhadap kreativitas belajar matematika
Di usia sekolah, anak mampu melihat pola dari pertanyaan matematika yang
disodorkan gurunya. Penemuan pola atau yang disebut juga rumus ini membuat anak
mampu mengerjakan soal matematika lebih cepat dibanding teman-temannya.
Label:belajar,guru,kompetensi,Kreativitas | 0
komentar
Minggu, 07 Desember 2014
PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius
yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Arsyad,
2009: 3). Asnawir dan Usman (2002: 11)
menyatakan bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audiean (siswa) sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar mengajar pada dirinya. Sedangkan menurut
Sadiman dkk (2009 : 6)
Label:media,pembelajaran | 0
komentar
Sabtu, 06 Desember 2014
FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA MEDIA PEMBELAJARAN
Menurut Hamalik (1986 : 30 – 31) bahwa
fungsi media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu dapat memberikan
pengertian/konsep yang sebenarnya secara realistis dan teliti, membangkitkan
keinginan dan minat – minat yang baru, membangkitkan motivasi dan perangsang
kegiatan belajar, dan memberikan pengalaman yang menyeluruh. Pengalaman –
pengalaman yang kongkrit lambat laun menjadi/berintegrasi menjadi
pengertian/kesimpulan yang abstrak.
Label:fungsi,manfaat,media,pembelajaran | 0
komentar
Jumat, 05 Desember 2014
Prinsip dan Kriteria dalam Pemilihan Media Pembelajaran
Pembelajaran yang efektif memerlukan
perencanaan yang matang, meskipun demikian dilapangan menunjukkan bahwa guru
memilih media dalam pengajaran atas
dasar beberapa pertimbangan. Arsyad (2009 : 67) menyatakan bahwa Pertimbangan
guru dalam mengajar yaitu ;
Label:media,pembelajaran | 0
komentar
Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana
melihatnya (Sanjaya, 2009 : 211).
Label:media,pembelajaran | 0
komentar
Kamis, 04 Desember 2014
Media Pembelajaran Audio Visual
Media audio adalah media atau bahan yang
mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara yang
dapat merangsang pikrian dan perasaan
pendengar sehingga terjadi proses belajar ( Sanjaya, 2009 : 216). Menurut
Munadi (2013: 55) mengemukakan bahwa
media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya
mampu memanipulasi kemampuan suara semata.
Label:media,pembelajaran | 0
komentar
Rabu, 03 Desember 2014
Multimedia Pembelajara
Menurut Daryanto (2012 : 53) mengemukakan bahwa Multimedia terbagi
menjadi dua kategori yaitu : multimedia linier dan multimedia interaktif.
Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat
pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna, multimedia ini
berjalan sekuensial (berurutan) contohnya tv dan film. Multimedia Interaktif
adalah suatu media yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat
dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki
untuk proses selanjutnya. Contohnya aplikasi game.
Label:multimedia,pembelajaran | 0
komentar
Selasa, 02 Desember 2014
Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Perkembangan tekonologi informasi dan
komunikasi yang berkembang saat ini sangat berpengaruh terhadap pendidikan.
Dengan adanya teknologi yang modern memungkinkan sekali para guru memanfaatkan
tekonologi tersebut yang akan dijadikan sebagai media pembelajaran. Dengan
digunakannya media sebagai bahan ajar tidak dipungkiri bahwa siswa akan lebih
aktif , pembelajaran akan lebih bervariatif, inovatif dan menyenangkan.
Menurut
Raharjo (2009 : 135 ) Secara lebih rinci pilihan teknologi untuk pendidikan
mulai dari yang sederhana sampai yang paling canggih dan mutakhir dikelolompokan
oleh SHUTE sebagai berikut :
a. Teknologi audio yaitu teknologi yang
memfokuskan pada indera pendengaran dan bentuknya yang sederhana adalah
telepon. Sebagai media komunikasi telepon dapat dimanfaatkan untuk tujuan
pendidikan dan belajar.
b. Teknologi audio dan data, salah satu
kelemahan teknologi audio adalah tidak adanya visual dalam proses pembelajaran
tersebut. Perpaduan kemampuan audio dari telepon dan kemampuan data komputer
telah melahirkan aplikasi belajar jarak jauh yang disebut audiografis.
c. Teknologi video, teknologi ini meliputi
kaset video, siaran video satu arah, siaran radio dua arah. Program video ini
juga dapat disiarkan secara satu arah untuk mengkomunikasikan kebijakan
pengelola lembaga pendidikan maupun untuk menunjang proses pembelajaran.
d. Computer based training, pendidikan dan
pelatihan berbasis komputer ini merupakan bentuk lain dari aplikasi teknologi
untuk pendidikan yang menggunakan komputer sebagai alat untuk menyampaikan
pelajaran atau mengelola pengalaman belajar.
e. Komputer konferensi, teknologi ini
merupakan pemayung berbagai kegiatan penerapan teknologi komputer untuk
menunjang komunikasi antar manusia.
f. Pendidikan dan pelatihan internet,
internet merupakan teknologi yang memberikan landasan yang kuat bagi penciptaan
lingkungan belajar yang kaya dan luwes, serta memenuhi kebutuhan pendidikan dan
pelatihan.
Label:pembelajaran,TIK | 0
komentar
Senin, 01 Desember 2014
HASIL BELAJAR
Belajar dan mengajar sebagai suatu
proses mengandung tiga unsur yang meliputi tujuan pengajaran (instruksional),
pengalaman dalam proses belajar mengajar dan hasil belajar. Terjadi atau tidaknya
suatu tujuan pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai.
Label:belajar,Hasil | 0
komentar
Minggu, 30 November 2014
Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Menurut Sudjana (2005:39) hasil belajar
yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni dari dalam diri
siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan.
Faktor yang datang dari dalam diri siswa antara lain : faktor kemampuan yang
dimiliki siswa, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan
belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Sedangkan faktor
lingkungan antara lain : kualitas pengajaran yaitu efektif tidaknya proses
belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran.
Label:belajar,faktor,Hasil | 0
komentar
Sabtu, 29 November 2014
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi kemandirian yaitu:
1) Faktor Internal
Yaitu faktor dalam diri
anak itu sendiri antara lain faktor, kematangan usia dan jenis kelamin serta
intellegensinya, faktor iman dan taqwa merupakan faktor terbentuknya sikap
mandiri.
Label:faktor,Kemandirian | 0
komentar
Jumat, 28 November 2014
PENGERTIAN KEMANDIRIAN BELAJAR
Inti dari kegiatan
kependidikan adalah belajar. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis
jenjang pendidikan. Menurut Muhibbin berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan itu sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik
ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya
sendiri.[1]
Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek,
bentuk dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik. Dengan
demikian, kegiatan belajar tersebut tidak harus selalu dilakukan sekolah
melainkan dapat berlangsung dimana saja di tempat seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan edukatif. Belajar bukan hanya dilakukan oleh kaum
muda saja, tetapi untuk semua umur.
Label:belajar,Kemandirian | 0
komentar
Kamis, 27 November 2014
PENGERTIAN MATEMATIKA
Pengertian
Matematika
Pengertian matematika
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut bahwa matematika adalah ilmu tentang
bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang
digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan.[1]
Label:matematika | 0
komentar
Rabu, 26 November 2014
KOMPETENSI GURU
Menurut
Munandar yang dikutip oleh Hamzah B. Uno mengemukakan bahwa kompetensi
merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan
latihan. Pendapat Munandar ini, menginformasikan dua faktor yang mempengaruhi
terbentuknya kompetensi, yakni (a) faktor bawaan seperti bakat, dan (b) faktor
latihan seperti hasil belajar.
Label:guru,kompetensi | 0
komentar
Selasa, 25 November 2014
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
Soedijarto
mendefinisikan profesional sebagai perangkat atribut-atribut yang diperlukan
guna menunjang suatu tugas agar sesuai dengan standar kerja yang diinginkan.
Dari pendapat ini, sebutan standar kerja merupakan faktor pengukuran atas
bekerjanya seorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas.
Label:guru,kompetensi,Profesional | 0
komentar
Senin, 24 November 2014
PENGERTIAN KEMAMPUAN
Kemampuan dalam arti yang umum dapat
dibatasi sebagai perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang
dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.[1]Menurut
Mohammad Zain dalam Milman Yusdi kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan,
kakuatan kita berusaha dengan diri sendiri.
Label:Kemampuan | 0
komentar
Minggu, 23 November 2014
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Kata atau istilah komunikasi (dari
bahasa Inggris “communication”), secara etimologis atau menurut asal
katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini
bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki
makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki
tujuan untuk kebersaman atau kesaman makna.[1]
Label:Komunikasi | 0
komentar
Sabtu, 22 November 2014
PENGERTIAN MATEMATIKA
Matematika adalah kumpulan konsep yang
mempunyai stuktur sistematik, urut dengan alur logika yang jelas dan mempunyai
hubungan antara 1 konsep dengan konsep yang lainnya.[1]
Senada dengan pengertian di atas menurut James sebagaimana dikutip oleh Syarif
Hermawan dalam Iis Hasanah, menyatakan bahwa:
Label:matematika | 0
komentar
Jumat, 21 November 2014
HAKIKAT BELAJAR
Sebagian besar
ahli berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan, dimana perubahan
tersebut merupakan hasil dari pengalaman. Dengan pengembangan tekhnologi
informasi, belajar tidak hanya diartikan sebagai suatu tindakan terpisah dari
kehidupan manusia. Banyak ilmuwan yang mengatakan belajar menurut sudut pandang
mereka.
Label:belajar | 0
komentar
PENGERTIAN SISWA
Siswa adalah komponen masukan dalam
sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan sehingga
menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.[1]
Label:Siswa | 0
komentar
Kamis, 20 November 2014
HAKIKAT MATEMATIKA
Secara etimologi, pengertian matematika berasal dari
bahasa Latin manthanein atau mathemata yang berarti belajar atau hal yang dipelajari (things that are learned). Dalam bahasa
Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan
dengan penalaran. Matematika adalah ilmu yang tidak jauh dari realitas
kehidupan manusia.[1]
Label:matematika | 0
komentar
Rabu, 20 Agustus 2014
HAND OUT MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2004
PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
A. Pendahuluan
Proses pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses
komunikasi (Arif, dkk, 1986: 11; Raharjo, 1984: 48; Udin, 1993: 22) antara
pembelajar dan pebelajar, atau antar pebelajar. Pembelajar dapat
guru/instruktur, penulis buku, atau perancang media, sedangkan pebelajar dapat siswa,
peserta pelatihan, atau peminat pelajaran. Sebagai suatu proses komunikasi,
maka isi pembelajaran merupakan pesan, pembelajar sebagai sumber pesan,
pebelajar sebagai penerima pesan, dan adanya suatu media/perantara. Dalam
proses pembelajaran, media tersebut diistilahkan dengan media pembelajaran.
Posisi media pembelajaran dalam proses pembelajaran digambarkan oleh Berlo (dalam
Raharjo, 1984: 49) sebagai berikut:
Label:pengetahuan | 0
komentar
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2004
PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN MATEMATIK
A. Pendahuluan
Proses pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses
komunikasi (Arif, dkk, 1986: 11; Raharjo, 1984: 48; Udin, 1993: 22) antara
pembelajar dan pebelajar, atau antar pebelajar. Pembelajar dapat
guru/instruktur, penulis buku, atau perancang media, sedangkan pebelajar dapat siswa,
peserta pelatihan, atau peminat pelajaran. Sebagai suatu proses komunikasi,
maka isi pembelajaran merupakan pesan, pembelajar sebagai sumber pesan,
pebelajar sebagai penerima pesan, dan adanya suatu media/perantara. Dalam
proses pembelajaran, media tersebut diistilahkan dengan media pembelajaran.
Posisi media pembelajaran dalam proses pembelajaran digambarkan oleh Berlo (dalam
Raharjo, 1984: 49) sebagai berikut:
Label:pengetahuan | 0
komentar
Senin, 06 Januari 2014
Hubungi Saya
Nama : Ahmad Zaeni
Email : hudaal42@gmail.com
Riwayat Pendidikan
SDN 1 Waruroyom 2005
MTs Mafatihul Huda 2007
MA Mafatihul Huda 2009
IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2013
Langganan:
Postingan
(Atom)
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
Arsip Blog
-
▼
2014
(52)
-
▼
Desember
(37)
- CIRI-CIRI KEMANDIRIAN
- MATEMATIKA SEKOLAH
- PENGERTIAN GEOMETRI
- HAKIKAT MATEMATIKA
- HAKIKAT DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
- EVALUASI
- PILIHAN GANDA
- TES BUATAN GURU
- TES
- PENGERTIAN KEMANDIRIAN
- TEKNIK PENGUKURAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
- KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS
- KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
- PENGERTIAN BERPIKIR KRITIS
- MOTIVASI
- PENGERTIAN BERPIKIR KRITIS
- KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
- KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS
- Membangun kemampuan berpikir kritis siswa
- Teknik pengukuran kemampuan berpikir kritis
- Pengertian metode probing prompting
- Pengertian Media Pembelajaran
- Fungsi Media Pembelajaran
- MULTI MEDIA BERBASIS KOMPUTER
- KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
- PENGERTIAN KOMPETENSI GURU SOSIAL
- INDIKATOR KOMPETENSI SOSIAL GURU
- PENGERTIAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA
- Keterkaitan antara kompetensi sosial guru terhadap...
- PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
- FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA MEDIA PEMBELAJARAN
- Prinsip dan Kriteria dalam Pemilihan Media Pembela...
- Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran
- Media Pembelajaran Audio Visual
- Multimedia Pembelajara
- Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
- HASIL BELAJAR
-
►
November
(12)
- Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
- PENGERTIAN KEMANDIRIAN BELAJAR
- PENGERTIAN MATEMATIKA
- KOMPETENSI GURU
- KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
- PENGERTIAN KEMAMPUAN
- PENGERTIAN KOMUNIKASI
- PENGERTIAN MATEMATIKA
- HAKIKAT BELAJAR
- PENGERTIAN SISWA
- HAKIKAT MATEMATIKA
-
▼
Desember
(37)