Minggu, 30 November 2014
Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Menurut Sudjana (2005:39) hasil belajar
yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni dari dalam diri
siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan.
Faktor yang datang dari dalam diri siswa antara lain : faktor kemampuan yang
dimiliki siswa, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan
belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Sedangkan faktor
lingkungan antara lain : kualitas pengajaran yaitu efektif tidaknya proses
belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran.
Sedangkan Carol dalam Sudjana (2005 :40)
berpendapat bahwa hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh lima faktor
yaitu :
a).
bakat pelajar
b).
waktu yang tersedia untuk belajar
c).
Waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran
d).
Kualitas pengajaran
e).
Kemampuan individu
Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi
oleh dua faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar siswa. Purwanto
(2004:102) mengikhtisarkan faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar
menjadi dua golongan yaitu :
a) Faktor yang ada pada diri organisme itu
sendiri yang disebut faktor individual.
b) Faktor yang ada di luar individu yang
disebut faktor sosial. Yang termasuk faktor individual antara lain : faktor
kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.
Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain : faktor keluarga/keadaan
rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam
belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.
Disamping itu faktor-faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat dijelaskan sebagai berikut :
(1).
Faktor Internal
Yaitu faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar, yang meliputi : (a) Faktor fisiologi (b). Faktor
Psikologi.
(a).
Faktor Fisiologi
Menurut Syah (2005:145) faktor fisiologi
merupakan faktor yang bersifat jasmaniah. Kondisi umum jasmani dan tonus
(tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan
sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam
mengikuti pelajaran. Menurut Slameto (2003:54) proses belajar akan terganggu
jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang
bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun
ada gangguan-gangguan/kelainan-kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya.
(b).
Faktor psikologis
Menurut Syah (2005:146) faktor
psikologis merupakan faktor yang bersifat rohaniah. Setiap manusia atau anak
didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, terutama
dalam hal kadar bukan dalam hal jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan
berpengaruh pada proses dan hasilnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis
yang dapat diuraikan diantaranya meliputi : 1). Intelegensi, 2). Perhatian, 3).
Minat dan Bakat, 4). Motif dan Motivasi dan 5). Kognitif dan daya nalar.
1). Intelegensi
Chaplin dalam Munadi (2008 : 26)
mengartikan intelegensi sebagai :
(a). kemampuan menghadapi dan
menyesuaikan diri terhadap situasi baru
secara cepat dan efektif,
(b).
kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif,
(c). Kemampuan memahami
pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat sekali.
Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa tak dapat diragukan lagi,
sangat menentukan tingkat keberhasilan siswa. Ini berarti semakin tinggi
kemampuan intelegensi siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses,
sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi, seseorang siswa maka semakin
kecil peluangnya untuk memperoleh sukses.
2).
Perhatian
Gazali dalam Slameto (2003:56)
mengemukakan “perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun
semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan objek.”
Untuk
dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus dihadapkan pada
objek-objek yang dapat menarik perhatian siswa, bila tidak, maka perhatian
siswa tidak akan terarah atau fokus pada objek yang sedang dipelajarinya
3).
Minat dan Bakat
Menurut Hilgard dalam Slameto
(2003:57) minat diartikan sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenang beberapa kegiatan.
Bakat
adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan ini baru akan terealisasi menjadi
kecakapan yang nyata setelah melalui belajar dan berlatih.
4).
Motif dan Motivasi
Motif diartikan oleh Sadiman dalam
Munadi (2008:27) sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Menurut Munadi (2008:29) motivasi berarti seni mendorong siswa untuk
terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan
yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak
atau berbuat. Sebelum mengacu pada pengertian motivasi, terlebih dahulu kita
menelaah pengidentifikasian kata motif dan kata motivasi. Motif adalah daya
penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi
mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motivasi merupakan dorongan bayang
terdapat dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku yang
lebih baik dalam memenuhi kebutuhannnya (Hamzah B. Uno. 2008 : 3). Menurut
woodwort dalam Sanjaya (2010 : 250) suatu motive adalah suatu set yang dapat
membuat individu melakukan kegiatan – kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan.
Menurut Frededirc J. Mc. Donald dalam Sanjaya (2010 : 250) motivasi adalah
suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai oleh munculnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Motivasi itu sendiri adalah serangkaian
usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau
dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia
tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau menggelakkan perasaan tidak
suka itu. Dalam keadaan kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek itu dapat tercapai (Sardiman A,M, 1986 : 75). Menurut
Syaiful Bahri Djamarah (2008 : 148) Motivasi dapat timbul dan tumbuh berkembang
dengan jalan dari dalam diri individu itu sendiri (intrinsik) dan datang dari luar /lingkungan (ekstrinsik).
Dalam aktivitas belajar motivasi yang harus ditumbuh kembangkan adalah motivasi
yang timbul dari anak itu sendiri (intrinsik) hal ini bertujuan agar anak dalam
belajar dapat menikmati, tidak merasa dibebani dan dapat mencapai tujuan atau
ingin melalui proses belajar tersebut, seperti mendapat nilai yang bagus atau
mencapai cita – citanya.
Berdasarkan pengertian diatas dapat
dipahami bahwa motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi –
kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu dan
bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau menggelakkan
perasaan tidak suka itu. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah merupakan
dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan
tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya, sehingga adanya
perubahan dalam dirinya.
5).
Kognitif dan Daya Nalar
Kognitif yaitu insight
(pemahaman/wawasan) merupakan ciri fundamental (asasi) dari respon manusia.
Daya
Nalar yaitu berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata.
Penalaran merupakan kegiatan atau proses menalar yang dilakukan oleh seseorang
(Munadi,2008:31).
(2). Faktor Ekternal
Yaitu kondisi lingkungan disekitar
siswa. Faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam yaitu : (a). faktor
lingkungan dan (b). faktor Instrumental
(a).
Faktor lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi
proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa : 1). Lingkungan Alam dan
2). Lingkungan Sosial.
1).
Lingkungan alam
Lingkungan
alam misalnya keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara dan sebagainya
(Munadi,2008:32).
2).
Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial baik yang berwujud manusia
maupun hal-hal lainnya. Menurut Syah (2005:153) yang termasuk lingkungan sosial
sekolah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat
mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.
(b). Faktor Instrumental
Menurut Munadi (2008:32) faktor-faktor Instrumental adalah faktor yang
keberadaan dan penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan.
Faktor-faktor
instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan fasilitas dan guru.
Berbicara kurikulum berarti mengenai komponen-komponennya, yaitu tujuan, bahan
atau program, proses belajar mengajar dan evaluasi
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
Arsip Blog
-
▼
2014
(52)
-
▼
November
(12)
- Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
- PENGERTIAN KEMANDIRIAN BELAJAR
- PENGERTIAN MATEMATIKA
- KOMPETENSI GURU
- KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
- PENGERTIAN KEMAMPUAN
- PENGERTIAN KOMUNIKASI
- PENGERTIAN MATEMATIKA
- HAKIKAT BELAJAR
- PENGERTIAN SISWA
- HAKIKAT MATEMATIKA
-
▼
November
(12)
0 komentar:
Posting Komentar