Jumat, 21 November 2014

HAKIKAT BELAJAR


Sebagian besar ahli berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan, dimana perubahan tersebut merupakan hasil dari pengalaman. Dengan pengembangan tekhnologi informasi, belajar tidak hanya diartikan sebagai suatu tindakan terpisah dari kehidupan manusia. Banyak ilmuwan yang mengatakan belajar menurut sudut pandang mereka.

Beberapa definisi belajar sebagai suatu perubahan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut.
1)   Thorndike, salah seorang pendiri aliran teori belajar tingkah laku, mengemukakan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons (yang juga bisa berupa pikiran, perasaan, atau gerakan). Jelasnya, menurut Thorndike, perubahan tingkah laku dapat berwujud sesuatu yang konkret (dapat diamati), atau yang nonkonkret (tidak bisa diamati).[1]
2)   Witherington mendefinisikan “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestikan sebagai pola-pola respon yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan”.[2]
3)   Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya[3] belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar ialah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi.
4)   Sedangkan Gage Berlinger dalam Evelin Siregar dan Hartini Nara[4] mendefinisikan belajar sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.
5)   Slameto[5] mengemukakan bahwa, belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
6)   Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain[6] berpendapat bahwa: “Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan”. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.
7)   Ernes ER. Hilgard dalam Yatim Riyanto[7], mendefinisikan sebagai berikut : learning is the process by which an activity originates or is charged thought training procedures (whether in the laboratory or in the natural environments) as disitinguished from changes by factor not attributable to training. Artinya, (seseorang dapat dikatakan belajar kalau dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan-latihan sehingga yang bersangkutan menjadi berubah).
8)   Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.[8]
Dari beberapa definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha aktif yang dilakukan oleh seseorang secara sengaja, berlangsung secara berkesinambungan, serta bertujuan untuk memperoleh perubahan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang positif serta relatif menetap sebagai pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungan (di dalam maupun di luar lembaga pendidikan) di mana individu itu berada.



[1] Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara, hal. 11
[2] Eti Nurhayati. 2010. Bimbingan Keterampilan dan Kemandirian Belajar. Bandung: BATIC PRESS Bandung, hal. 18
[3] Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya. 2005. SBM (Strategi Belajar Mengajar). Bandung: Pustaka Setia, hal. 17-18
[4]  Evelin Siregar dan Hartini Nara. 2011.  Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia, hal. 4
[5] Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Bina Aksara, hal. 2
[6] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, hal. 11
[7] Yatim Riyanto. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, hal. 4-5
[8] Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Jakarta: PT.Remaja Rosdakarya, hal. 89

0 komentar: