Senin, 22 Desember 2014
PILIHAN GANDA
Menurut
Endang Kurniawan dan Endah Mutaqimah (2009: 22), soal pilihan ganda merupakan
bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban
yang telah disedikan. Kontruksinya terdiri dari pokok soal dan pilihan jawaban.
Pilihan jawaban terdiri atas kunci dan pengecoh. Kunci jawaban harus merupakan
jawaban benar atau paling benar sedangkan pengecoh merupakan jawaban tidak
benar, namun daya jebaknya harus berfungsi, artinya siswa memungkinkan
memilihnya jika tidak menguasai materinya.
Soal
pilihan ganda dapat diskor dengan mudah, cepat, dan memiliki objektivitas yang
tinggi, mengukur berbagai tingkatan kognitif, serta dapat mencakup ruang
lingkup materi yang luas dalam suatu tes. Bentuk ini sangat tepat digunakan
untuk ujian berskala besar yang hasilnya harus segera diumumkan, seperti ujian
nasional, ujian akhir
sekolah, dan ujian
seleksi pegawai negeri. Hanya saja, untuk meyusun soal
pilihan ganda yang bermutu perlu waktu lama dan biaya cukup besar, disamping
itu, penulis soal akan kesulitan membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi,
terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban,
dan peserta mudah mencontek kunci jawaban. Secara umum, setiap soal
pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option).
Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor). (Miller,
2008: 55)
a.
Materi
1.
Soal harus sesuai dengan indikator.
2.
Pilihan jawaban harus homogen dan logis
ditinjaudari segi materi.
3. Setiap soal harus
mempunyai satu jawaban yang benar atau
yang paling benar.
b.
Konstruksi
1.
Pokok soal harus dirumuskan secara jelas
dan tegas.
2. Rumusan pokok soal
dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
3.
Pokok soal jangan memberi petunjuk ke
arah jawaban benar.
4. Pokok soal jangan
mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
5.
Panjang rumusanpilihan jawaban harus
relatif sama.
6. Pilihan jawaban
jangan mengandung pernyataan, "Semua
pilihan jawaban di atas salah", atau "Semuapilihan jawaban di
atas benar".
7. Pilihan jawaban yang
berbentukangka atau waktu harus disusun berdasarkan urutanbesar kecilnya nilai
angka tersebut, atau kronologisnya.
8. Gambar, grafik,
tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan
berfungsi.
9.
Butir soal jangan bergantung pada jawaban
soal sebelumnya.
c.
Bahasa
1. Setiap soal harus menggunakan
bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
2. Jangan
menggunakanbahasa yang berlaku setempat,jika
soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
3.
Setiapsoal harus menggunakan bahasa yang
komunikatif.
4. Pilihan jawaban
jangan mengulang kataatau frase yang bukan merupakansatu kesatuan pengertian.
Soal
pilihan ganda memiliki keunggulan dan kelemahan. Berikut ini keunggulan soal
pilihan ganda (Putra, 2013: 233):
1.
Soal pilihan ganda merupakan salah satu
soal tes yang dapat diterapkan secara luas untuk mengukur pencapaian.
2.
Tes
ini dapat mengukur
berbagai tipe pengetahuan
dan hasil belajar kompleks secara
efektif. Selain itu,
tes ini juga
bebas dari berbagai
karakteristik singkat dari
tes tipe lain.
Keambiguan yang kerap
terjadi pada soal jawaban
singkat dapat dihindari
disebabkan struktur pilihan yang berdasarkan pada situasi yang
lebih baik.
3.
Soal
pilihan ganda membantu
kita dalam menentukan
skor jawaban salah. Siswa
harus mengetahui jawaban
yang paling tepat
untuk mendapatkan skor.
4.
Soal pilihan ganda memberikan reabilitas
yang lebih baik.
5.
Soal
pilihan ganda melalui
pelatihan menjodohkan menghindari keseragaman materi, sebab tiap
soal mengukur ide tunggal.
6.
Dua
karakter soal pilihan
ganda yang paling
berguna disebutkan: 1) secara
relatif bebas rangkaian
respon, 2) menggunakan
sejumlah alternatif hasil diagnostik yang dapat diterima.
7.
Penerapan
soal pilihan ganda
beserta keunggulannya memudahkan dalam penyusunan soal tes
berkualitas tinggi.
Selain
keunggulan, soal pilihan ganda memiliki kelemahan sebagai berikut (Putra, 2013:
233):
1.
Soal
pilihan ganda tidak
dapat menentukan bagaimana
situasi sesungguhnya ketika siswa mengerjakan soal itu.
2. Soal pilihan ganda
menuntut untuk memilih jawaban tepat, oleh karena itu, ini
tidak dapat diadaptasikan
untuk mengukur keterampilan
dalam memecahkan masalah matematika
dan sains atau
untuk mengukur kemampuan
mengorganisasikan dan mengemukakan ide.
3.
Soal
pilihan ganda memiliki
kelemahan yang tidak
diungkapkan oleh tipe soal
lain. Dalam tipe
ini sulitnya menemukan
pilihan tidak tepat yang
cukup tetapi pengecoh
yang masuk akal.
Masalah ini khususnya disebabkan pada tingkat dasar
kosakata dan pengetahuan siswa terbatas.
Label:PG
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
Arsip Blog
-
▼
2014
(52)
-
▼
Desember
(37)
- CIRI-CIRI KEMANDIRIAN
- MATEMATIKA SEKOLAH
- PENGERTIAN GEOMETRI
- HAKIKAT MATEMATIKA
- HAKIKAT DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
- EVALUASI
- PILIHAN GANDA
- TES BUATAN GURU
- TES
- PENGERTIAN KEMANDIRIAN
- TEKNIK PENGUKURAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
- KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS
- KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
- PENGERTIAN BERPIKIR KRITIS
- MOTIVASI
- PENGERTIAN BERPIKIR KRITIS
- KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
- KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS
- Membangun kemampuan berpikir kritis siswa
- Teknik pengukuran kemampuan berpikir kritis
- Pengertian metode probing prompting
- Pengertian Media Pembelajaran
- Fungsi Media Pembelajaran
- MULTI MEDIA BERBASIS KOMPUTER
- KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
- PENGERTIAN KOMPETENSI GURU SOSIAL
- INDIKATOR KOMPETENSI SOSIAL GURU
- PENGERTIAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA
- Keterkaitan antara kompetensi sosial guru terhadap...
- PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
- FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA MEDIA PEMBELAJARAN
- Prinsip dan Kriteria dalam Pemilihan Media Pembela...
- Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran
- Media Pembelajaran Audio Visual
- Multimedia Pembelajara
- Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
- HASIL BELAJAR
-
▼
Desember
(37)
0 komentar:
Posting Komentar