Senin, 22 Desember 2014

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

    Kemampuan seseorang dalam berpikir kritisdapat dikenali dari tingkah laku yang diperlihatkannya selama proses berpikir. Untuk mengetahui kemapuan berpikir kritis seseorang itu dapat kita hubungkan dengan indikatior – indikator berpikir kritis yang dikemukakan beberapa ahli.

Menurut Facione dalam Haryani (2011:124) mengemukakan ada enam kemampuan berpikir kritis yaitu:
a)      Interpretasi, yaitu kemampuan untuk memahami, menjelaskan dan memberi makna data atau informasi.
b)      Analisis, yaitu kemapuan untuk mengidentifikasi hubungan dari informasi – informasi yang dipergunakan untuk mengekspresikan pemikiran atau pendapat.
c)      Evaluasi, yaitu kemampuan untuk menguji kebenaran.
d)     Inferensi, yaitu kemapuan untuk mengidentifikasi dan memperoleh unsur – unsur yang diperlukan untuk membuat suatu kesimpulan yang masuk akal.
e)      Eksplanasi, yaitu kemapuan untuk menjelaskan atau menyatakan hasil pemikiran berdasarkan bukti, metodologi, dan konteks.
f)       Regulasi diri, yaitu kemampuan seseorang untuk mengatur berpikirnya.
Sedangkan menurut Angelo di kutip oleh Susanto dalam Haryani (2011:124-125) mengungkapkan lima perilaku yang sistematis dalam berpikir kritis. Lima perilaku tersebut adalah sebagai berikut:
a)      Keterampilan menganalisis, yaitu keterampilan menguraikan sebuah struktur ke dalam komponen – komponen agar mengetahui pengorganisasian struktur tersebut.
b)      Keterampilan mensintesis, keterampilan menggabungkan bagian- bagian menjadi susunan yang baru.
c)      Keterampilan mengenal dan memecahkan masalah, yaitu keterampilan aplikatif konsep kepada beberapa pengertian.
d)     Keterampilan menyimpulkan, yaitu kegiatan akal pikiran manusia berdasarkan pengertian/pengetahuan yang dimilikinya untuk mencapai pengertian baru.
e)      Keterampilan mengevaluasi/menilai, yaitu kemapuan menentukan nilai sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
Menurut Gleser dalam Fisher (2009:7), mendaftarkankemampuan berpikir kritis adalah sebagai berikut:
a)      Mengenal masalah
b)      Menemukan cara – cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah – masalah itu
c)      Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan
d)     Mengenal asumsi – asumsi dan nilai – nilai yang tidak dinyatakan
e)      Memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas, dan khas
f)       Menganalisi data
g)      Menilai fakta dan mengevaluasi pernyataan – pernyataan
h)      Mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah – masalah
i)        Menarik kesimpulan – kesimpulan dan kesamaan – kesamaan yang diperlukan
j)        Menguji kesamaan – kesamaan dan kesimpulan – kesimpulan yang seseorang ambil
k)      Menyusun kembali pola – pola keyakinan seseorang berdasarkan pengalaman yang lebih luas
l)        Membuat penilaian yang tepat tentang hal – hal dan kualitas – kualitas tertentu dalam kehidupan sehari – hari.
Untuk melihat atau mengukur kemampuan berpikir kritis dibutuhkan indikator – indikator yang sebenarnya tidak mudah untuk dirumuskan. Berdasarkan pendapat – pendapat di atas maka indikator berpikir kritis dalam penelitian ini adalah:
a)      Menganalisis adalah kemapuan untuk mengidentifikasi hubungan dari informasi – informasi yang dipergunakan untuk mengekspresikan pemikiran atau pendapat.
b)      Inferensi adalah kemapuan untuk mengidentifikasi dan memperoleh unsur – unsur yang diperlukan untuk membuat suatu kesimpulan yang masuk akal.
c)      Memecahkan masalah adalah keterampilan aplikatif konsep kepada beberapa pengertian.
d)     Mengevaluasi adalah kemapuan menentukan nilai sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.

Berdasarkan indikator – indikator di atas kemampuan berpikir kritis siswa harus mampu mengidentifikasi hubungan dari informasi untuk dijadikan sebuah kesimpulan yang masuk akal sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah serta menentukan nilai dari sebuah masalah tersebut.

0 komentar: