Senin, 22 Desember 2014
MATEMATIKA SEKOLAH
Matematika yang diajarkan dijenjang sekolah yaitu Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas disebut matematika sekolah. Menurut
Dimyati (Uno,
2008: 126), matematika merupakan salah satu jenis dari materi ilmu. Keenam
jenis materi ilmu tersebut adalah matematika, fisika, bioligi, psikologi,
ilmu-imu sosial dan linguistik. Dikarenakan kedudukan matematika sebagai salah
satu jenis materi ilmu, maka matematika salah satu disiplin ilmu yang
dipelajari di lembaga pendidikan. Bidang studi matematika yang diajarkan pada
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) mencakup tiga cabang, yaitu aritmetika,
aljabar dan geometri.
Menurut
Cockroft (Abdurrahman, 2003: 253), matematika perlu diajarkan kepada siswa
karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, (2) semua bidang studi
memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, (3) merupakan sarana komunikasi
yang kuat, singkat, dan jelas, (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi
dalam berbagai cara, (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan
kesadaran keruangan dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan
masalah yang menantang. Selain itu, Ruseffendi
(1989: 526-528) mengemukakan tentang alasan mengapa matematika diajarkan
disekolah yaitu :
1.
Dengan
belajar matematika manusia dapat menyelesaikan soal-soal dan berkomunikasi
sehari-hari.
2.
Matematika
dapat membantu bidang studi lain.
3.
Dapat
meningkatkan kemamapuan berpikir logis, tepat dan pemahaman ruang.
4.
Dapat
digunakan sebagai alat ramal/perkiraan, seperti cuaca, pertumbuhan penduduk,
keberhasilan belajar dan lain-lain.
5.
Matematika
berguna dalam menunjang penggunaan alat-alat yang berguna dalam kehidupan
sehari-hari seperti kalkulator dan komputer.
2.
Untuk
pembekalan atau demi terpeliharanya imu itu, demi peningkatan kebudayaan.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sangat
penting untuk menguasai ilmu matematika sehingga matematika perlu dipelajari
dan diajarkan disekolah. Karena matematika perlu diajarkan kepada siswa disekolah, maka
pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap dari konsep yang sederhana ke
konsep yang lebih kompleks.
Menurut Hamdani dkk (2008:
6-7), tahapan dalam pembelajaran matematika tersebut adalah:
1.
Pelajaran
tentang struktur dimulai dengan bilangan. Pertama dan yang sangat umum adalah
bilangan natural dan bilangan bulat berikut operasi aritmetikanya yang
dijabarkan dalam aljabar dasar. Sifat bilangan bulat yang lebih mendalam dipelajari
dalam teori bilangan
2.
Ilmu
tentang ruang berawal dari geometri, yaitu geometri Euclid dan trigonometri
dari ruang tiga dimensi.
3.
Konsep
yang menjelaskan tentang variabel (fungsi) serta hubungan antara kuantitas dan
laju perubahannya, metode penyelesaiannya adalah dengan mempelajari topik
persamaan differensial.
4.
Studi
mendalam tentang tentang sifat-sifat bilangan riil dan sifat fungsi nilai riil
yang dipelajari dalam topik analisis riil.
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena selalu digunakan dalam
segi kehidupan, maka tujuan pengajaran matematika Sekolah
Menengah Pertama dan Atas sebagai
berikut :
1.
Pengetahuan
a.
Siswa
memiliki pengertian dan pengetahuan matematika, baik untuk menghadapi studi
lebih lanjut, maupun untuk pemakaian praktis dalam mata pelajaran lain, dan
dalam kehidupan sehari-hari.
b.
Siswa
memahami hubungan bagian-bagian matematika (interkorelasi).
2.
Keterampilan
a.
Siswa
memiliki keterampilan menyelesaikan soal-soal matematika, baik yang berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari, bidang studi lain, maupun dalam matematika
sendiri.
b.
Siswa
terampil menggunakan pengetahuan matematika guna menunjang mata pelajaran lain.
c.
Siswa
memiliki kemampuan membuat analisa, sintesa dan membuat kesimpulan.
d.
Siswa
memiliki keterampilan menggunakan alat-alat ukur, alat-alat hitung dan
tabel-tabel.
3.
Nilai/sikap
a.
Siswa
memahami pentingnya tabel-tabel, alat-alat ukur, alat-alat hitung dan
tabel-tabel.
b.
Siswa
memiliki sikap dan kebiasaan berpikir logis, kritis, sistematis, bekerja
cermat, tekun dan bertanggung jawab.
Siswa menghargai dan meresapi keindahan
konsep-konsep, struktur-struktur, dan
pola-pola matematika. (Ruseffendi, 1991: 206-207)
Label:matematika
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
Arsip Blog
-
▼
2014
(52)
-
▼
Desember
(37)
- CIRI-CIRI KEMANDIRIAN
- MATEMATIKA SEKOLAH
- PENGERTIAN GEOMETRI
- HAKIKAT MATEMATIKA
- HAKIKAT DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
- EVALUASI
- PILIHAN GANDA
- TES BUATAN GURU
- TES
- PENGERTIAN KEMANDIRIAN
- TEKNIK PENGUKURAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
- KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS
- KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
- PENGERTIAN BERPIKIR KRITIS
- MOTIVASI
- PENGERTIAN BERPIKIR KRITIS
- KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
- KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS
- Membangun kemampuan berpikir kritis siswa
- Teknik pengukuran kemampuan berpikir kritis
- Pengertian metode probing prompting
- Pengertian Media Pembelajaran
- Fungsi Media Pembelajaran
- MULTI MEDIA BERBASIS KOMPUTER
- KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
- PENGERTIAN KOMPETENSI GURU SOSIAL
- INDIKATOR KOMPETENSI SOSIAL GURU
- PENGERTIAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA
- Keterkaitan antara kompetensi sosial guru terhadap...
- PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
- FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA MEDIA PEMBELAJARAN
- Prinsip dan Kriteria dalam Pemilihan Media Pembela...
- Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran
- Media Pembelajaran Audio Visual
- Multimedia Pembelajara
- Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
- HASIL BELAJAR
-
▼
Desember
(37)
0 komentar:
Posting Komentar